IRON MAN 3: OPINI MARDHANI HENDRA



Kali ini saya akan membahas film Iron Man 3 yang sudah liris beberapa bulan lalu. Yang menarik kali ini, saya akan mencoba membahas film Iron Man 3 dari salah satu teman saya yaitu Mardhani Hendra. Namun sebelumnya saya akan membahas sedikit mengenai film Iron Man 3 tersebut.
Di seri ketiga ini, kita bisa melihat kembali kekuatan utama seorang Tony Stark dan itu bukanlah armor maupun kumpulan senjata canggih yang dia miliki melainkan tingkat kecerdasannya yang bisa dikatakan jenius. Sepanjang film, Stark harus menggunakan pengetahuannya untuk menghadapi berbagai macam rintangan yang muncul. Namun begitupun, Stark sendiri sedang berada pada kondisi psikis yang buruk setelah kejadian yang dialaminya di dalam The Avengers. Sampai pada Iron Man 2, Stark percaya kalau dia adalah satu-satunya super hero di Bumi. Hingga pada akhirnya dia bertemu dengan gerombolan manusia super di The Avengers. Hal ini membuatnya terobsesi untuk membuat armor yang lebih kuat daripada sebelumnya, hanya untuk melindungi satu-satunya orang yang dia sayangi, Pepper Potts.
Cerita kemudian mundur sampai tahun 1999, dimana Stark dan ilmuwan Maya Hansen secara arogan tidak mengindahkan permintaan Aldrich Killian untuk membantu perusahaannya, Advanced Idea Mechanics, dalam mengembangkan sebuah serum yang disebut sebagai Extremis dan digunakan untuk memulihkan seseorang dari kondisi lumpuh. Adegan kembali maju ke masa sekarang dimana serangkaian bom yang diinisiasi oleh seorang teroris dengan codename The Mandarin telah mengguncang Amerika Serikat. Dalam salah satu serangan bom tersebut, Happy Hogan, teman sekaligus Security Chief dari Stark’s Industries terluka dan ini membuat Stark berang. Stark mengultimatum The Mandarin dan dijawab dengan diserangnya rumah Stark di Malibu.
Shane Black sepertinya belajar dari kekurangan film sebelumnya, yaitu fokus cerita. Di Iron Man 2, fokus cerita lebih ke Tony Stark yang sedang sekarat sehingga karakter antagonis, Ivan Vanko, seperti hanya selingan. Di film ketiga ini, kita dihadapkan oleh dua antagonis, Aldrich Killian (Guy Pearce) dan Mandarin (Ben Kingsley) yang masing-masing mendapat porsi yang cukup. Meski fokus cerita yang diperbaiki, plot yang bisa dibilang terlalu dangkal atau umum membuat story-nya mudah ditebak. Diselipkannya twist yang bisa dibilang agak mengejutkan menjadi nilai plus.
Menurut wawancara dengan Mardhani Hendra, dia mengatakan jika film ini lumayan bagus, seru, dan penuh dengan ledakan walaupun tidak sebanyak seperti pada film The Avanger. Tapi di samping itu juga terdapat beberapa pelajaran yang bisa di ambil setelah menonton film Iron Man 3, antara lain:
1.      Selalu Perlakukan Orang Dengan Hormat
Tony Starks melakukan hal yang sama, ia tidak pernah menyadari apa yang dia lakukan di masa lalu akan membahayakan masa depannya, ketidaktahuannya telah merubah seorang jenius culun menjadi musuh kuat yang hidup dengan satu tujuan, untuk balas dendam kepada orang yang menyakitinya.
Pelajaran yang kita dapat adalah selalu perlakukan orang, apapun latar belakang atau tingkatannya, dengan hormat, memperlakukan orang seperti Anda ingin diperlakukan, bukan hanya kepada atasan Anda atau pelanggan, tetapi juga untuk rekan tim Anda, bawahan, pekerja, dan ya, sopir bus yang membawa Anda kembali dari kantor ke rumah.
2.      Sukses adalah Tentang Seberapa Cepat Anda Bangun Setelah Kamu Jatuh
Tony Starks menghadapi salah satu musuh terkuatnya, Mandarin, rumahnya hancur dan ia sendiri tersingkir, ia bahkan harus bersembunyi di tempat lain untuk melindungi orang tercinta. Dan herannya, menurut pendapat saya, bagian ini adalah adegan terbaik dari film Iron Man 3.
Dalam kehidupan nyata kita, hal yang sama terjadi, kadang-kadang Anda sudah bangun, kadang-kadang Anda jatuh, setelah beberapa saat mungkin Anda dapat tersingkir oleh pesaing Anda atau hal lainnya.
Itu tadi sedikit pendapat dari salah satu teman saya yang sudah menonton Iron Man 3. Jadi kalau belum nonton ayo buruan nonton soalnya film ini sangat seru dan menegangkan.
[Handono Priambodo]
Share this post :

Posting Komentar

Bunga Flanel Florel.id

Translate This Blog

English Japanese Korean Arabic
Charlie, think. How much do you know about your uncle ?
-Shadow of a Doubt (1943)-
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Omah Movie | Welcome Home ! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger