Home
“Be Natural: The Untold Story of Alice Guy-Blache” merupakan film garapan Pamela Green dan Jarik Van Sluijs yang dibuat guna mengingat jasa Alice sebagai filmmaker wanita pertama di dunia. Nama Alice kurang begitu di kenal oleh masyarakat, maka dari itu film ini nantinya akan bercerita mengenai kehidupan Alice serta menguak teka-teki yang ada dalam diri Alice seperti kenapa Alice tidak cukup dikenal oleh masyarakat.
Menurut sutradara dari film ini, Pamela Green dan Jarik Van Sluijs film ini nantinya akan seperti detektif dimana film ini nantinya akan menceritakan awal mula ditemukannya teknologi film, mencari jawaban atas pertanyaan tentang kehidupan Alice seperti inspirasi yang mendorong Alice untuk terjun kedalam dunia perfilman?, serta penyebab dari namanya tidak dikenal oleh public?.
Pamela Green dan Jarik Van Sluijs merupakan partner sekaligus pendiri dari PIC Ageny, yaitu studio komunikasi audio-visual yang berkutat dalam dunia entertainment dan motion design di Los Angeles, California. Film produksi mereka diantaranya adalah The Bourne Supremacy, Fantastic Four, Sex and the City, Twilight, The Muppets, Now You See Me, Fast and Furious 6, dan masih banyak lagi.
Film ini dibuat dengan menggunakan VFX (3D modeling, composing, dan animation) sehingga mampu mengajak penonton untuk merasakan kehidupan Alice. Untuk membuat film Alice ini, mereka membutuhkan riset selama dua tahun dan butuh dana sekitar $200,000 untuk memulai proyek, dan mereka menggalang dana melalui Kickstarter (situs untuk promosi proyek kreatif).
Ide pembuatan film ini munul ketika Pamela Green menonton sebuah stasiun televisi dan disana ada program acara yang bernama “Real Models”. Kebetulan program acara tersebut sedang membicarakan wanita pionir dalam sinema dan muncullah nama Alice.
Dalam pembuatan film ini, Pamela dan juga Jarik dibantu oleh banyak pihak yang tergabung dalam tim penyelamat untuk Alice dimana ada Robert Redford sebagai Produser Eksekutif dan Jodie Foster sebagai Narator.
Film ini ditaksir akan selesai diakhir tahun 2014. Supaya dapat dilihat oleh masyarakat yang berada di tempat yang sulit terjangkau, mereka akan menggunakan tugg.com (sebuah layanan yang bagus untuk mengumpulkan orang lalu menayangkan filmnya).
Menurut sutradara dari film ini, Pamela Green dan Jarik Van Sluijs film ini nantinya akan seperti detektif dimana film ini nantinya akan menceritakan awal mula ditemukannya teknologi film, mencari jawaban atas pertanyaan tentang kehidupan Alice seperti inspirasi yang mendorong Alice untuk terjun kedalam dunia perfilman?, serta penyebab dari namanya tidak dikenal oleh public?.
Pamela Green dan Jarik Van Sluijs merupakan partner sekaligus pendiri dari PIC Ageny, yaitu studio komunikasi audio-visual yang berkutat dalam dunia entertainment dan motion design di Los Angeles, California. Film produksi mereka diantaranya adalah The Bourne Supremacy, Fantastic Four, Sex and the City, Twilight, The Muppets, Now You See Me, Fast and Furious 6, dan masih banyak lagi.
Film ini dibuat dengan menggunakan VFX (3D modeling, composing, dan animation) sehingga mampu mengajak penonton untuk merasakan kehidupan Alice. Untuk membuat film Alice ini, mereka membutuhkan riset selama dua tahun dan butuh dana sekitar $200,000 untuk memulai proyek, dan mereka menggalang dana melalui Kickstarter (situs untuk promosi proyek kreatif).
Ide pembuatan film ini munul ketika Pamela Green menonton sebuah stasiun televisi dan disana ada program acara yang bernama “Real Models”. Kebetulan program acara tersebut sedang membicarakan wanita pionir dalam sinema dan muncullah nama Alice.
Dalam pembuatan film ini, Pamela dan juga Jarik dibantu oleh banyak pihak yang tergabung dalam tim penyelamat untuk Alice dimana ada Robert Redford sebagai Produser Eksekutif dan Jodie Foster sebagai Narator.
Film ini ditaksir akan selesai diakhir tahun 2014. Supaya dapat dilihat oleh masyarakat yang berada di tempat yang sulit terjangkau, mereka akan menggunakan tugg.com (sebuah layanan yang bagus untuk mengumpulkan orang lalu menayangkan filmnya).
(Ulfatun Ni’mah)
Sumber: Majalah AKSI edisi 1, No.2, Oktober 2013.
Posting Komentar