Meski telah gagal mendapatkan
hadiah dan justru dimarahi oleh mayor, Lucy mencoba untuk tetap bersemangat
untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Sepulangnya ia ke rumah sebelum kembali
ke guild Fairy Tail, ia bertemu dengan Eclair yang hampir pingsan di jalan. Eclair
adalah satu-satunya orang yang selamat dalam penyerangan oleh Veronica. Dan kini
ia menyimpan setengah dari batu Phoenix yang harus ia jaga agar tidak jatuh ke
tangan Kreem, raja di Veronica, karena keluarga Kreem sudah memiliki
setengahnya. Dan jika kedua sisi batu itu digabungkan, keajaiban akan tercipta.
Dan ia ingin menyatukannya sebelum peringatan 400 tahun berdirinya Veronica
dimulai, agar seluruh rakyat kerajaan melihatnya. Ia memerintahkan Guild
Carbuncle untuk mencari batu itu yang dibawa oleh Eclair, dengan hadiah 400 juta
jewel.
Eclair bertemu dengan Momon,
seekor ayam kecil. Setelah hilang ingatan yang menimpanya, Eclair menjadi
sangat keras pada orang lain. Para penghuni Guild Fairy Tail memberinya makan,
dan bahkan ia masih tetap saja kasar. Carla yang mampu melihat masa depan,
memperingatkan Eclair untuk tidak memasuki hutan yang sedang dituju Eclair
karena sangat berbahaya, dan akan ada sesuatu yang terjadi disana. Justru setelah
itu, Eclair baru ingat bahwa kakeknya sempat menyebut Hutan Boundary sebelum
meninggal saat memberikannya potongan batu Phoenix itu.
Saat Eclair memutuskan untuk
segera pergi ke Hutan Boundary, mereka ber-7 memaksa untuk ikut agar dapat
melindungi Eclair. Malam tiba, mereka beristirahat sejenak dengan berkeliling
kota dan menginap di Hills Hotel. Namun ternyata seorang penyihir dari guild
Carbuncle yang bisa mempunyai kemampuan menghilang itu telah mengikuti Eclair
sejak tadi.
Mereka menemui banyak monster yang
ada di hutan Boundary. Dan ada sebuah rumah tua yang sudah hancur, mereka
mengira bahwa itu adalah rumah milik Kalard, ayah Eclair. Terdapat sihir dari
Kalard yang mampu menyampaikan pesan terakhirnya dalam wujud 3 dimensi. Kalard
memintanya untuk menggunakan sihir pembalik demi menyegel batu Phoenix, agar
tidak dapat disatukan dan menimbulkan bahaya.
Di guild, para penyihir dari
Carbuncle datang menyerang dengan sihir-sihir mereka yang sangat kuat, dan
berhasil membawa Eclair. Master ternyata sudah mengetahui banyak hal tentang
penyerangan yang terjadi pada Eclair, dan mengutus para penyihir untuk
mengatasi masalah tersebut. Mereka ber-7, ditambah dengan Gajeel, Juvia menuju
Fiore. Meski telah sampai, Carbuncle telah menunggu untuk menghabisi mereka. Sementara
itu, di dalam kerajaan, Eclair telah dibakar, dan batu Phoenix juga telah
disatukan. Namun di luar dugaan, Dyst, pemimpin dari Carbuncle mengambil alih
batu untuk menguasai dunia.
Bukan keabadian yang didapatnya,
tapi justru seekor naga raksasa yang menghancurkan kota. Dan sebenarnya, darah
keabadian yang ia inginkan bukan dari batu, tapi darah Phoenix yang telah diminumkan
pada Eclair oleh kakeknya, sehingga ia dapat hidup selamanya, namun harus
menghadapi masalah besar. Di saat yang tepat, Master Makarov datang membawa
senjata terhebat milik Dewan, ia mencurinya karena tidak juga mendapatkan ijin.
Bahkan Gesse juga hadir, menyelamatkan Lucy dan Eclair, meski sesungguhnya ia
datang untuk mengambil batu yang hebat itu untuk menjualnya menjadi uang yang
banyak.
Tidak hanya itu, beberapa penyihir
lain dari guild Fairy Tail juga datang untuk membantu mengatasi Phoenix. Dyst
sudah kalah, namun masalah terbesarnya adalah menghancurkan Phoenix. Tapi bahkan Phoenix mampu mengambil seluruh
kekuatan dan sihir di dunia agar mampu bangkit dengan sempurna. Dan itulah yang
menjadikan master terpaksa menggunakan panah yang telah diciptakan oleh Kalard
dan diberikan pada Dewan untuk menghancurkan Phoenix, namun hal itu juga akan
menghancurkan orang yang telah meminum darah Phoenix, yaitu Eclair.
[Mar'atul Hanifah]
Posting Komentar