Banyak nilai yang bisa diambil disini, mulai dari
Gunratno, tokoh masyarakat Sedulur Sikep yang terus menerus mempertahankan
wilayahnya, Gunarti, adiknya, yang bekerja sebagai guru bagi anak-anak yang
kurang mampu, serta warga yang faktanya lebih memilih disebut pengusaha ternak
yang tidak gila uang. Ada juga keanehan yang ditemukan mengenai Peraturan
Daerah tata ruang dan wilayah yang seolah mengancam para petani dan masyarakat
sedulur dikep samin.
Menurut Gunarti, orang hidup tidak dapat meninggalkan
sejarah. Sekolah adalah membaikkan ucapan, perbuatan, serta memelihara bumi dan
air seperti dirinya sendiri.
Di akhir cerita, masyarakat Samin memasang bendera
merah putih di tengah hutan atau lahan yang sedang mereka pertahankan, dan
diiringi dengan lagu-lagu kebangsaan Indonesia.
[Mar’atul Hanifah]
Posting Komentar