Review 'Hello Ghost'

Movie: Hello Ghost

Director: Kim Young-Tak

Writer: Kim Young-Tak

Producer: Lim Sung-Bin, Choi Moon-Soo

Cinematographer: Choi Sang-Muk

Release Date: December 23, 2010

Runtime: 111 min.

Genre: Comedy

Distributor: Next Entertainment World

Language: Korean

Country: South Korea

Cast :

Cha Tae-Hyun  as Sang-Man

Gang Ye-Won  as Jung Yun-Soo

Lee Moon-Soo  as perverted ghost

Ko Chang-Seok  as cigarette smoking ghost

Jang Yeong-Nam  as crying ghost

Cheon Bo-Keun  as elementary school student ghost

(http://asianwiki.com/Hello_Ghost)

REVIEW :

Sang Man adalah lelaki yang hidup sebatang kara. Sang Man sudah jenuh dengan hidupnya, hingga akhirnya beberapa kali dia mencoba untuk bunuh diri, namun selalu saja gagal.

Hidup Sang Man mulai berubah ketika Sang Man di datangi oleh empat hantu, dimana hantu-hantu itu terus mengikutinya, dan ingin menggunakan tubuh Sang Man untuk melakukan keinginan yang di inginkan oleh para hantu.

            Sang Man, sudah mencoba mendatangi paranormal untuk dapat menghilangkan hantu-hantu itu, tapi paranormal tidak bisa, dan menyarankan agar Sang Man menuruti keinginan mereka yang belum terpenuhi saat di dunia. Awalnya Sang Man tidak menuruti perkataan paranormal itu, tapi karena merasa sangat terganggu dengan kehadiran hantu-hantu itu akhirnya Sang Man mengikuti permintaan terkahir dari hantu-hantu itu.

            Sang Man yang hidupnya hampa, saat melihat seorang suster di Rumah sakit dia langsung merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama, dia bernama Jung Hyun Soo.

Sang Man sesungguhnya orang yang pemalu, tapi para hantu membantu Sang Man untuk melakukan pendekatan kepada suster Jung Hyun Soo. Suster sebenarnya juga menyukai Sang Man, akan tetapi suster terkdang merasa bingung dengan sifat Sang Man. Sang man terkadang terlihat genit dan berani, terkadang seperti anak kecil, dan terkadang bersikap seperti perempuan. Sifat-sifat itu muncul pada saat tubuh Sang Man sedang di pinjam oleh hantu-hantu itu.

Sang Man akhinya berhasil memenuhi semua permintaan para hantu itu, dan Sang Man mengusir hantu-hantu itu dari kehidupannya.

            Hubungan suster dan Sang Man sempat merenggang saat Roh ayah suster yang telah meninggal mendatangi Sang Man untuk menyampaikan pesannya kepada suster Jung Hyun Soo. Suster yang merasa benci kepada ayahnya tidak percaya dengan pesan yang disampaikan Sang Man.

            Hantu-hantu itu sudah pergi, dan kehidupan Sang Man kembali hampa seperti semula. Bahkan Sang Man sempat mencoba untuk bunuh diri lagi, tetapi saat pingsan wajah suster Jung Hyun Soo selalu membayanginya. Sang Man mulai mendekati suster suster Jung Hyun Soo lagi, dia mengungkapkan rasa cintanya kepada suster. Bahkan Sang Man berkata kepada suster, bahwa satu-satunya orang yang membuatnya ingin bertahan hidup adalah suster Jung Hyun Soo. Keduanya sempat merasakan canggung saat Sang Man mengutarakan perasaannya kepada suster.

Untuk mengalihkan pembicaraan, mereka berdua lalu makan sushi yang di bawa oleh sang man, dan suster juga bertanya pada saat makan malam di rumah sang man, mengapa kimbab di masak dengan seledri, padahal biasanya menggunakan bayam. Dengan spontan sang man menjawab, kata ibunya seledri baik untuk menambah darah daripada bayam maka dar itu dia menggunakan seledri. Sang man langsung ingat, sesungguhnya dia memiliki keluarga dan tidak hidup sebatang kara sejak lahir.

            Sang Man mulai mengingat masa lalunya, ternyata hantu-hantu yang mengikutinya selama ini adalah keluarganya yang mengalami kecelakaan. Hantu lelaki perokok sesungguhnya adalah ayahnya, gadis cengeng ternyata ibu nya, si kakek genit adalah kakeknya dan anak kecil itu adalah kakak sang man. Keluarga itu mengalami kecelakaan dan dan Sang Man adalah satu-satunya korban yang selamat pada saat itu.

            Sang man berlari sambil menangis, dan teringat kata suster : seseorang yang kehilangan orang yang di cintainya cenderung melupakan kenangan tentangnya. Sesampainya di apartemen, sang man memanggil manggil hantu itu. Sang man berkata mengapa keluarganya pergi seenaknya tanpa ijin dulu kepada sang man. Lalu keluarganya muncul, dan membuat sang man sedih sekaligus bahagia. Meskipun sudah tiada, sesungguhnya keluarga sang man selalu ada mendampingi sang man di manapun.

 [ Desy Kurniasari]