PIALA MAYA, APRESIASI FILM INDONESIA MELALUI DUNIA MAYA



Mungkin sedikit asing bagi kita mendengar kata “Piala Maya” dalam dunia perfilman di Indonesia. Anda mungkin sudah mengenal apa itu Festival Film Indonesia (FFI) atau yang terbaru, Apresiasi Film Indonesia (AFI), namun saya meyakini beberapa dari Anda, khususnya yang bukan pengguna Twitter, masih asing dengan Piala Maya. Kita akan langsung berpikir bahwa piala maya adalah sesuatu yang berhubungan dengan dunia maya. Memang benar piala maya sangat berhubungan erat dengan dunia maya yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun untuk memperjelas apa itu piala maya, saya akan memberikan sedikit pemaparan tentang apa itu piala maya.
Piala Maya adalah cara baru untuk  mengapresiasi film-film Indonesia lewat dunia maya. Kemudian, apresiasi yang disampaikan dari dunia maya inilah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata, berupa sebuah ajang malam penghargaan tahunan untuk film terkini. Sejauh ini ajang Piala Maya sudah dilakukan sdua kali, tepatnya pada tanggal 15 Desember 2012 di Jakarta dan yang kedua baru saja dilaksanakan pada 21 Desember 2013.
Kemunculan Piala Maya ini tak lepas dari akun twitter @FILM_Indonesia, yang sudah menjadi media apresiasi bagi film-fil Indonesia sejak 26 Desember 2009. Sampai sejauh ini akun twitter @FILM_Indonesia sudah memiliki pengikut sebanyak 200.231 followers.
Walaupun sudah memiliki followers yang banyak di twitter, namun masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang piala maya ini. Bukan sesuatu yang mengherankan sebetulnya mengingat gelaran ini pada tahun-tahun sebelumnya tak lebih dari sekadar apresiasi kecil-kecilan untuk perfilman nasional yang berlangsung di dunia maya dan diselenggarakan oleh akun @FILM_indonesia. Setelah dua tahun berturut-turut hanya membatasi diri dalam lingkup jejaring sosial, dan hanya sedikit meluas pada laman web, maka pengurus utama akun ini, Hafiz Husni, merasa perlu untuk melebarkan sayap Piala Maya. Caranya, dengan memboyong keluar gelaran ini dari dunia maya ke dunia nyata.
Yang membedakan Piala Maya dengan kedua ajang penghargaan tentang film lainnya salah satunya adalah system penjuriannya. Tak seperti FFI maupun AFI dimana proses penjurian hanya dilakukan oleh segelintir orang yang mengerti film. Komite Pemilih dalam Piala Maya terdiri dari 100 orang beragam profesi dari berbagai kota – sebut saja movie blogger, jurnalis, dokter, penyiar radio, mahasiswa film, aktivis, sineas film pendek hingga desainer – yang terbagi ke dalam 25 bidang berbeda sesuai kompetensinya.

(Keke Meidyluana)
Share this post :

Posting Komentar

Bunga Flanel Florel.id

Translate This Blog

English Japanese Korean Arabic
Charlie, think. How much do you know about your uncle ?
-Shadow of a Doubt (1943)-
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Omah Movie | Welcome Home ! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger