Boon
Hock sering dibanding-bandingkan oleh bibinya yang memiliki putra di EM1. Dan
membuat ibunya berkata ‘jika kau tak dapat nilai bagus, orang akan meremehkanmu
!’ Namun ia harus tetap membantu ibunya untuk melayani tamu di warungnya,
mengurus adik, dan juga belajar, mengejar nilai.
Sementara
Terry, anak dari keluarga terpandang yang selalu patuh pada semua yang
dikatakan oleh ibunya, tak hanya ibunya, namun juga penculik yang menyuruhnya
untuk tidak kabur, ia mematuhinya. Bahkan itulah yang seringkali membuat
teman-temannya menjauhinya. Beberapa kali ia diminta menjadi saksi untuk Kok
Pin, ibunya melarang, dan ia pun menolak menjadi saksi yang membuat temannya
harus dihukum oleh guru.
Ibu
Terry juga selalu menyuruhnya untuk tidak pernah ikut campur dengan urusan
orang lain. Dan ibunya berkata, ‘lain kali jika kau lihat sesuatu, pura-pura
kau tak pernah melihatnya. Karena semua ini bukan urusanmu.’ Berbeda dengan
kakak Terry, Selena Khoo, yang lebih suka melakukan apa yang ingin ia lakukan,
tak harus sesuai kehendak ibunya, meski ibunya akan terus memaksanya untuk
patuh.
Ayah
Terry adalah seorang bos di sebuah perusahaan dendeng babi (Ba Gua), makanan
khas Cina. Ia baru saja memecat karyawan yang melakukan kesalahan. Sedangkan
Ayah Kok Pin bekerja di perusahaan iklan, ia termasuk karyawan yang sangat
kreatif disana. Mereka beberapa kali bertemu, dalam situasi Ayah Kok Pin yang
mengambil alih parkir mobil Ayah Terry, atau mendahui saat akan mengisi bensin
karena Ayah Kok Pin yang malah sibuk bertelepon.
Banyak
pelajar yang tidak suka belajar bahasa cina, dan justru menggunakan bahasa
inggris dalam kegiatan sehari-hari, maupun saat pelajaran Bahasa Cina. Hal
inilah yang menjadi salah satu masalah dasar dalam film I Not Stupid.
Suatu
hari, ada wali kelas baru untuk kelas mereka, menggantikan guru yang mereka
jatuhkan namanya sebagai seorang guru hingga akhirnya mengundurkan diri dari
sekolah. Nn. Lee pandai dalam mengambil hati siswanya agar menyukai setiap
pelajaran yang mereka benci, dan mendapat nilai jelek. Mereka harus
mendalaminya luar dalam, agar mampu menguasai pelajaran itu. Dan kata-kata
itulah yang mampu membuat para siswanya lebih bersemangat untuk belajar Bahasa
Inggris dan Matematika.
Di
tempat kerja ayah Kok Pin, seorang artis AS baru saja diangkat menjadi Direktur
Kreatif. Dan dia telah mencuri ide Liu (ayah Kok Pin), dan menyebutnya idenya.
Ternyata proyek kali ini adalah dari ayah Terry, Khoo. Liu dan temannya
memiliki rencana untuk presentasi lebih dulu sebelum John, agar pada akhirnya
proposal ‘milik’ John akan terlihat jiplakannya. Namun pada kenyataannya,
seluruh kalimat Liu selalu diprotes oleh Khoo, dan tak ada satu kata pun dari
presentasi John yang dikritik, padahal kata-kata mereka seluruhnya sama. Tapi
masalah pribadi Khoo dan Liu terasa lebih menguasai Khoo disini. Akhirnya John
terpilih untuk menjadi penanggungjawab iklan Ba gua milik Khoo.
Dalam
perjalanan, Kok Pin melihat berita di televisi sebuah toko tentang seorang anak
yang tewas bunuh diri karena tak tahan hukuman dari orang tuanya akibat
nilai-nilai pelajarannya yang buruk. Ia pun langsung berpikir untuk melakukan
hal yang sama. Ke lantai paling atas sebuah hotel, dan hendak melompat.
Tiba-tiba beberapa polisi datang menggerebek para remaja nakal, salah satunya
adalah Selena Khoo. Seorang polisi bertanya sedang apa ia disana, dan ia
menjawab ingin bunuh diri. Polisi pun menelepon orang tuanya untuk
menjemputnya. Sepulang dari kantor polisi, Ibu Kok Pin marah-marah, dan
tiba-tiba pingsan. Setelah diperiksa, ternyata Ibu Kok Pin terkena Leukimia.
Saat
sedang bermain, ada seseorang yang ingin memberi mereka bertiga mainan terbaru,
namun ternyata ia dan temannya bermaksud menculik Terry. Boon Hock tak tega,
lalu memaksa masuk ke dalam mobil juga. Sang penculik menjelaskan bahwa ia
menculik Terry untuk mendapat tebusan dari Khoo yang telah memecatnya. Berbagai
cara dilakukan, dan mereka pun bisa kaburke hutan, dengan para polisi yang
telah bersiap menangkap para pencuri.
Di
perusahaan, Liu dan Ben mengeluhkan apa yang telah dilakukan oleh John. John
mendengarnya, dan membuat taruhan dalam proyek baru. Siapapun yang kalah akan
kehilangan pekerjaan. Dan hasilnya, hanya karena proyek ini berasal dari produk
internasional, mereka lebih memilih proposal yang diajukan oleh John. Liu pun
menjadi pengangguran.
Di
rumah, Liu memukul Kok Pin hingga hidungnya berdarah, karena Terry melaporkan
Kok Pin yang telah memukulnya setelah menghina agar ibu Kok Pin cepat mati.
Setelah itu, Kok Pin selalu belajar keras dengan Boon Hock. Meski nilainya
tetap jauh dibawah Boon Hock. Pulang sekolah, ia menuju rumah sakit untuk
meminta maaf pada ibunya karena tidak juga mendapat nilai 90 yang selalu
dijanjikannya.
Nn.
Lee pernah meminta Kok Pin untuk menggambar yang terbaik untuknya. Nn. Lee
mengirimkannya ke Kompetisi Menggambar Anak-Anak Internasional di AS dan
mendapat juara kedua. Ibu Kok Pin pun sangat senang mendengar berita tersebut.
Setelah dari Rumah Sakit, Nn. Lee beserta seluruh guru dan kepala sekolah di
sekolah Kok Pin menyebarkan informasi, agar ada orang yang bisa mendonorkan
sumsum tulangnya untuk Ibu Kok Pin.
Terry
meminta ayahnya untuk tes darah bersama ratusan orang di rumah sakit tempat Ibu
Kok Pin berada. Setelah menunggu beberapa hari, ternyata sumsum tulang Khoo lah
yang cocok dengan Ibu Kok Pin. Setelah saling bertemu, Khoo menolak, dan hendak
pergi. Namun dokter, keluarga Khoo, dan keluarga Liu memohon-mohon padanya. Ia
pun mau, saat akan mulai operasi, suster mencoba mengecek nama dan nomor
identitasnya lagi, ternyata nomor identitasnya salah. Dan Khoo yang dimaksud
adalah anaknya, Terry Khoo.
Liu
dan Kok Pin sangat berterima kasih pada Terry, dengan membawakan buah ke kamar
Terry. Liu basa basi menanyakan kabar perusahaan Khoo, ternyata Khoo sangat
tidak puas dengan hasil dari kerja john. Lalu Liu menawarkan diri bersama Ben
untuk membantu mempromosikan Ba Gua milik Khoo, sebagai balas budi. Dengan
memanfaatkan artis asing sebagai penarik pembeli. Dan akhirnya laku keras.
Di
akhir cerita, Kok Pin mendapatkan beasiswa untuk belajar di AS dari Kontes
Menggambar Amerika. Terry mulai berani berbuat apa yang harus ia perbuat agar
tidak selalu ditindas oleh orang lain.
[Mar’atul
Hanifah]
Posting Komentar