Di Kuala
Lumpur, Malaysia Don menyerahkan diri kepada seorang polisi Roma (Priyanka
Chopra) dan Tuan Malik (Om Puri). Don pun akhirnya di penjara dan mendapat
hukuman mati. Di dalam penjara, Don bertemu dengan Vardhaan (musuhnya
terdahulu). Di sana, Vardhaan sangat ingin membunuh Don. Namun, Don malah mengajak
kerjasama Vardhaan (Boman Irani) untuk kabur dari penjara.
Segala macam
strategi telah di jalankan hingga akhirnya Don dan Vardhaan berhasil kabur.
Lalu Don bersama dengan vardhaan pergi ke Zurich untuk memeras Fabian Kohl (Presiden
bank Deutsch Zentral, Jerman) yang telah memanipulasi jabatan melalui J.K.
Diwan (wakil presiden bank).
Untuk
menangkap Don dan juga Verdhaan yang telah lolos, Tuan Malik mengirim Roma ke
Berlin, Jerman. Disana, Roma menghadiri acara penyumbangan dana yang juga di hadiri
oleh Don. Dalam acara tersebut, Don mengelabui para tamu dan berhasil mengajak
Diwan ke mobilnya. Roma pun mengejar Don, tetapi Don berhasil kabur.
Untuk
melepaskan diri dari ancaman Don, Diwan meminta bantuan Abdul Jabbar untuk
membunuh Don. Namun, dengan segala kepicikannya Don telah mengetahui itu semua.
Hingga suatu hari Don mendapatkan informasi mengenai cara mengambil cetakan.
Cetakan tersebut telah dilindungi dengan system program Komputer. Untuk dapat
mengendalikan system keamanan dipusat mata uang DZB, Don meminta bantuan Sameer
Ali untuk meretas computer tersebut.
Pada pagi
hari, Don meminta Diwan untuk bertemu dengannya di gereja Katerdal untuk
memberikan rekaman tentang data dan juga kode keamanan yang akan digunakan oleh
Sameer untuk meretas computer tersebut.
Dengan
segala persiapan, Don mulai menjalankan misinya. Ia pun berhasil mencuri etakan
uang tersebut. Namun, setelah ia berhasil ternyata orang-orang yang di ajak
bekerja sama seperti Verdhaan, Jabeer serta anak buahnya malah menghianati Don.
Mereka ingin membunuh Don dan memiliki cetakan uang tersebut. Namun, Don
tidaklah bodoh. Rupanya, ia bersama Sameer telah menduga dan merencanakan
semuanya. Ia pun tertangkap polisi dan masuk kedalam penjara atas laporan dari
Sameer.
Di dalam
penjara, ia mulai melakukan berbagai macam negosiasi dan mulai membantu polisi
untuk menjinakkan bom serta menangkap Vardhaan, Jabbar serta anak buahnya (yang
sudah berhianat pada Don) yang ada di dalam gedung. Para polisi setuju dengan
penawaran yang dibuat oleh Don. Lalu mereka masuk ke dalam gedung dan berusaha
menyelamatkan orang-orang yang di sandera di dalam gedung.
Setelah
melakukan perlawanan yang cukup besar, akhirnya Don berhasil mengalahkan
lawan-lawannya. Musuhnya telah mati dan ada juga yang di penjara.
Karena telah
berhasil membantu para polisi, Don pun meminta surat kekebalan hukum. Polisi
pun memberikan surat tersebut dan meminta Don untuk menyerahkan cetakan yang
telah di curinya. Don pun menyerahkan cetakan tersebut kepada polisi yang kemudian
di serahkan kepada Diwan. Tanpa sepengetahuan polisi, rupanya Don telah
mengimitasi cetakan tersebut. Di tengah perjalanan, Diwan mengalami kecelakaan
dan polisi menganggap kalau cetakannya telah hangus ikut terbakar dalam
kecelakaan tersebut.
Rupanya, itu
semua termasuk dalam strategi Don. Don pun dapat hidup bebas dan tetap memiliki
cetakan uang. Karena telah membantu, Don pun memberi Sameer cetakan uang.
Hingga mereka hidup bahagia.
(Ulfatun
Ni’mah)
Posting Komentar