Laskar Pelangi sekuel 2 (Edensor) : Mengejar Mimpi Sampai ke Paris


Film yang yang di bintangi oleh Lukman Sardi, Abimana, strid Roos, Mathias Muchus, Rendy Akhmad, Zulfani ini merupakan lanjutan cerita dari Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.
Film Edensor sendiri mengisahkan perjalanan Ikal (Lukman Sardi) bersama sepupunya, Arai (Abimana) yang berhasil mendapatkan beasiswa kuliah di Sorbone, Paris.
Untuk mengetahui pendapat penonton mengenai Film ini, tim omahmovie telah mewawancarai Desi Dwi Wahyuni, seorang mahasiswa ilmu komunikasi, Universitas Diponegoro. Berikut pendapatnya mengenai film Edensor :
 Pertama kali melihat judulnya, saya bertanya-tanya, kenapa film ini diberi judul “Laskar Pelangi sekuel 2” dan bukannya “Edensor”, seperti sekuel pertama yang diberi judul sesuai dengan bukunya yaitu “Sang Pemimpi”. Dan setelah menonton film berdurasi kurang lebih 90 menit ini, saya rasa saya menemukan jawabannya. Sebuah desa yang digambarkan sangat indah melalui buku yang diberikan Aling, cinta pertama Ikal sang tokoh utama, tidak terlalu berpengaruh di dalam cerita ini.
Kisah utama dalam film garapan sutradara Beni Setiawan ini berpusat pada dua anak asal Belitong, Ikal dan Arai yang mengejar mimpinya dengan berkuliah di Sorbonne, Paris. Sebagai pelajar penerima beasiswa, mereka hidup pas-pasan di negeri orang. Berbagai pekerjaan mereka lakukan mulai dari menjadi pelayan café hingga menjadi badut pertunjukan demi menambah penghasilan mereka hidup dan untuk keluarga mereka yang mengalami masa-masa sulit di Belitong.
Di kampus, Ikal dan Arai berteman dengan mahasiswa dari berbagai negara. Salah satunya adalah Katya, seorang gadis cantik asal Jerman yang menjadi incaran laki-laki di kampus mereka. Meski begitu, ternyata Katya menyukai Ikal. Kecantikan Katya membuat Ikal terpikat, mereka pun akhirnya berpacaran walaupun Aling, cinta pertama masa kecilnya masih tetap ada di hati Ikal. Budaya yang berbeda membuat hubungan Ikal dan Katya tidak berjalan mulus. Ikal yang berasal dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai agama merasa tidak bisa mengikuti gaya berpacaran orang-orang Barat. Belum lagi, hubungan mereka membuat Ikal dan Arai berselisih karena Arai menganggap kehidupan percintaan Ikal akan menghambatnya dalam meraih mimpi untuk mencari ilmu hingga setinggi-tingginya.
Dibandingkan dengan dua film seri Laskar Pelangi sebelumnya, Edensor menurut saya, tidak memiliki cerita yang kuat sehingga film terkesan monoton dan menjadi agak membosankan di tengah cerita hingga akhir cerita. Jika saya belum pernah membaca buku Edensor sebelumnya, saya pasti akan berpikir, “Film ini sebenarnya tentang apa sih?”
Yang menarik bagi saya dalam film ini justru adegan-adegan flashback yang menampilkan Ikal kecil (diperankan oleh pemain lama, Zulfani) dan ayahnya (diperankan Mathias Muchus) serta Lintang, salah seorang sahabat anggota Laskar Pelangi. Bahkan adegan Ikal dan Lintang kecil membuat saya tersentuh, persis seperti ketika menonton film Laskar Pelangi yang rilis tahun 2008 lalu.
Untuk urusan acting pemain, saya rasa Lukman Sardi dan Abimana Arya sebagai pemeran Ikal dan Arai tidak perlu diragukan lagi. Chemistry mereka berdua sebagai sahabat sekaligus saudara sangat kuat. Keduanya mampu memberikan pesan kepada penonton tentang arti sebuah persahabatan dan keluarga yang saling membantu dan menjaga. Akting keduanya membuat film ini menjadi lebih hidup.
Dari sisi sinematografi, film ini juga menyajikan gambar-gambar yang indah baik Paris maupun Belitong. Terutama Belitong dengan pantainya yang menawan. Di dalam film ini, Anda bahkan bisa melihat salah satu adegan di makan Jim Morrison.
Meskipun sebagai sekuel dari film sekelas Laskar Pelangi yang sempat mendapatkan penghargaan FFI sebagai film terbaik. Film ini menurut saya kurang “menggigit”, tetapi film ini bisa dibilang cukup menghibur. Dan tidak ada salahnya untuk mengajak keluarga atau teman-teman untuk menonton film ini sambil mengisi waktu liburan.

[Ulfatun Ni’mah]
Share this post :

Posting Komentar

Bunga Flanel Florel.id

Translate This Blog

English Japanese Korean Arabic
Charlie, think. How much do you know about your uncle ?
-Shadow of a Doubt (1943)-
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Omah Movie | Welcome Home ! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger